您的当前位置:首页 > 热点 > AHY Soroti Pendapatan Per Kapita Indonesia yang Masih Rendah 正文
时间:2025-06-07 17:54:53 来源:网络整理 编辑:热点
JAKARTA, DISWAY.ID- Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan bahwa posis quickq加速器最新版
JAKARTA,quickq加速器最新版 DISWAY.ID- Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan bahwa posisi negara Indonesia masih dikategorikan sebagai pendapatan menengah atau middle income.
Padahal, kata AHY, untuk menjadi negara yang berpendapatan tinggi diperlukan minimal USD 14.000.
BACA JUGA:Istana Klarifikasi Soal Akun Wapres Gibran Follow Akun Judi Online
BACA JUGA:Rano Karno: JKF 2025 Ciptakan Ekosistem Ekonomi Kreatif yang Berkelanjutan
“Indonesia saat ini sebagai negara kategori middle income, karena pendapatan per kapita kita, kalian tahu berapa per hari ini? USD 4.800 sekian, masih kurang sedikit dari USD 5.000,” kata AHY dalam paparannya di hadapan kader Demokrat di Kantor DPP Demokrat, Rabu, 4 Juni 2025.
Meski demikian, AHY mengatakan, Indonesia masih mempunyai peluang untuk mencapai pendapatan itu dengan memanfaatkan produksi nikel.
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur ini menyebut Indonesia merupakan produsen nikel di dunia. Menurutnya, dengan memproduksi nikel meningkatkan nilai dari komoditas tersebut berkali-kali lipat.
BACA JUGA:Kelakar Prabowo Sebut AHY-Sugiono Purnawirawan Muda, 'Letkol Teddy Belum Purnawirawan'
BACA JUGA:Ketika Prabowo Percayakan AHY Pimpin Nyanyi Hymne Taruna, Teddy-Luhut Satu Panggung
"Kita produsen nikel nomor satu di dunia, betul? Tapi kalau kita hanya bisa mengekstraksi, ambil dari dalam bumi kita kemudian jual, nilainya hanya segitu. Bayangkan kalau kita bisa mengolahnya dan meningkatkan nilai dari komoditas tersebut berkali-kali lipat," ujarnya.
Oleh karena itu, AHY menyatakan pemerintahan Presiden Prabowo berkomitmen mengejar pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dengan strategi hilirisasi, diversifikasi pasar, dan pembangunan infrastruktur strategis.
"Itulah mengapa Bapak Presiden Prabowo Subianto benar-benar serius ingin menyukseskan program hilirisasi, downstreaming. Jadi tidak terima kita kalau hanya diambil kemudian jual," tuturnya.
"Karena jika dijual yang untung negara-negara yang membeli dengan harga murah, mereka punya teknologinya, mereka mengubah itu menjadi bahan-bahan yang sangat menentukan transformasi eko nomi," sambungnya.
Tak Cuma Makanan dan Minuman, Apa Saja Pantangan Rabu Abu?2025-06-07 17:54
Bahaya, Asupan Garam Warga RI Lebih dari 2 Kali Lipat Rekomendasi WHO2025-06-07 16:58
Apakah Baik untuk Kesehatan Minum Air Kelapa Setiap Hari?2025-06-07 16:55
Cie, cie, Ahok Titip Salam untuk Anies2025-06-07 16:22
Menikmati Yakiniku Terkenal Jepang yang Murah Meriah dan Bebas Asap2025-06-07 16:11
Kejagung Tahan Anggota BPK Achsanul Qosasi Terkait Kasus Dugaan Korupsi BTS Kominfo2025-06-07 16:10
Anies Baswedan Didemo Pekerja Ambulans: Bayangkan! Diancam PHK saat Pandemi2025-06-07 16:01
Staf Pribadi Rommy Diperiksa KPK2025-06-07 15:56
7 Minuman Ini Ampuh Bersihkan Ginjal, Usir Racun yang Bikin Penyakit2025-06-07 15:46
Apakah Baik untuk Kesehatan Minum Air Kelapa Setiap Hari?2025-06-07 15:39
Sandiaga Buka Suara RI Turun ke Posisi 5 Destinasi Populer di ASEAN2025-06-07 17:52
Sedang Tinggi, Ini Gejala Influenza pada Anak yang Bisa Berujung Fatal2025-06-07 17:47
Daftar 10 Negara Kurang Ramah untuk Turis, Indonesia Urutan ke2025-06-07 17:44
Adab dan Tata Cara Ziarah Kubur Jelang Ramadan, Jangan Duduk di Makam2025-06-07 17:12
Prabowo Salat Idul Adha di Masjid Istiqlal, Pengamanan Diperketat!2025-06-07 16:50
Idrus Marham Sakit Kok Dituding Plesiran2025-06-07 16:26
Daftar 10 Negara Kurang Ramah untuk Turis, Indonesia Urutan ke2025-06-07 15:57
Kejaksaan Agung Terima 669 Laporan Pengaduan Kasus Mafia Tanah2025-06-07 15:51
Heru Budi: Pemprov DKI Jakarta Siap Dukung ASEAN 20232025-06-07 15:25
KPU Ungkap Produksi Logistik Pemilu 2024 Telah Capai 57 Persen2025-06-07 15:19